Cyberspace!

February 12, 2018

Kalau cari definisi media sosial di mesin pencari Google dengan mengetikan kata kunci "social media meaning", maka google menampilkan pengertian media sosial sebagai "websites and applications used for social networking".

Image result for media sosial tumblr
Akhir-akhir ini saya mempertanyakan kepada diri sendiri seberapa penting sih media sosial buat saya? sampai-sampai saya merasa waktu saya lebih banyak melihat media sosial dari pada menghadapi dunia nyata dan saya merasa terikat dengan dunia maya rasanya lama kelamaan saya kurang nyaman.
Saya punya beberapa account social media di antaranya Instagram, Twitter, Facebook, Youtobe, Ask.FM, Pinterest, Linked In, Path, Snapchat  serta App social chat Line, WhatsApp, Wechat, Skype, dan masih banyak lagi. lumayan banyak bukan? saya termasuk orang yang penasaran ingin ikut mencicipi kemajuan teknologi di jaman millennials ini. dari banyaknya account yang saya miliki satu persatu sudah saya tinggalkan dikarenakan beberapa faktor di antaranya karena sepinya pengguna media sosial tersebut dengan kata lain aplikasi media sosial tersebut sudah tersaingi dengan aplikasi media sosial yang up to date yang dapat memenuhi ekspetasi dan kebutuhan masyarakat, yang serba kekinian. Selain itu juga saya mulai merasa kurang nyaman karena seperti, sebagian waktu saya tersita dengan terus menatap layar handphone terlebih jika sudah membuka aplikasi media sosial Instagram. Entahlah apa saya saja yang merasakan hal ini atau ada barangkali orang di luar sana yang serupa dengan saya? lama-lama hal ini begitu membosankan.

Salah satu contoh dari sebuah persaingan yang saya yakin kalau kamu pengguna dua aplikasi ini pasti merasakannya juga, saya pengguna twitter yang cukup aktif pada 4 tahun silam semenjak saya mengikuti perkembangan media sosial saya mulai pindah ke Instagram karena sepertinya Instagram terlihat lebih menarik dan kemudian ketika Instagram booming orang-orang mulai pindah haluan saya mulai aktif dan mencicipi semua keunggulan fitur Instagram dengan berinteraksi on line dengan teman-teman yang jauh maupun dekat sekalipun.

Ketika Snapchat muncul dengan aplikasi yang mudah di pahami dan fitur saat itu sempat lebih unggul dari Instagram sebagian orang-orang mulai kembali pindah haluan, dan pada saat itu persaingan Instagram dan Snapchat cukup naik turun seperti jungkat jungkit, yang pada akhirnya Instagram yang mampu menarik perhatian dan minat pengguna kembali dengan melakukan pembaharuan fitur yang lebih up to date dari waktu ke waktu. Dan terlihat, hingga kini Instagram sudah menjadi bagian dari sebagian kehidupan orang banyak, dan Snapchat kembali diam di tempat.

Pada dasarnya semua kembali ke niat dan kebutuhan khusus masing-masing orang untuk menggunakan jejaring sosial. Sosial Media juga tidak melulu berdampak negatif banyak pula sisi positifnya ya kembali lagi ke cara penggunaannya masing-masing orang. Anyway, tulisan di atas hanya menurut pandangan pribadi saya aja ya dan kedua jejaring sosial tersebut hanyalah contoh singkatnya bukan maksud untuk memojokan salah satu pihak, eheu.

Jadi, seperti yang saya bilang di awal paragraf ke dua di atas yang mempertanyakan seberapa penting sosial media untuk saya pribadi dan saya terus bertanya-tanya dan mencari tau lebih jauh plus dan minus dari media sosial yang saya gunakan saya khawatir terjebak ke dalam "cyberspace" dan banyak kekhawatiran lagi yang saya rasakan sampai saya mempertimbangkan untuk berhenti sejenak secara perlahan menggunakan beberapa jejaring sosial maksud saya adalah kalau tidak penting saya ga akan gunain, jadi jangan sampai media sosial ini akan menjadi kehidupan saya. Sesekali untuk hiburan dan pelarian kalau lagi bosan semata sih gapapa.

Contoh di aplikasi media sosial instagram yang sampai sekarang hampir semua orang mengunduh aplikasi instagram di smartphone-nya berasal dari semua kalangan. di Instagram, di mana orang banyak bebas berasumsi liar di kehidupan orang lain parahnya menyerang personality orang tersebut secara sepihak. Tipikal, bukan? untuk contoh gampangnya bisa lihat di akun gosip yang re-post foto artis dengan menggiring opini yang sebenarnya mungkin aja sebenarnya berita tersebut tidak mengarah ke sana. Ini yang saya pikirkan akhir-akhir ini, entah saya yang salah berpandangan kalau orang lebih mudah menjudge jaman sekarang terlebih di sosial media. entah lah. 

Yang saya saksikan hingga kini adalah, kehidupan di dunia maya ternyata memang tidak selalu sama dengan keadaan di dunia nyata. See? banyak contohnya..

Anyways, di sisi lain mungkin point yang kurang baiknya adalah its like they are obsessed with the number of likes, share, dan followers in the "cyberspace". dunno why. Tapi terlihat seperti itu, sorry to say..apa ini yang di namakan haus akan pengakuan orang lain? Hm..mungkin sepertinya tidak selalu ya.
Tapi tentunya banyak pula sisi positifnya, ya pandai-pandai menggunakannya aja.

Terkadang yang membuat lelah adalah hidup dengan memenuhi ekspetasi orang lain, di perhatikan orang banyak, sampai menimbulkan buah bibir bahkan asumsi negatif orang banyak, yang sebenarnya hal itu bukan urusan mereka. Ini yang buat saya khawatir. 

Karena saya pernah berasumsi negatif terhadap seseorang dan saya membayangkan bagaimana kalau ada orang di luar sana yang sempat berpikiran sama dengan saya untuk diri saya? wah sepertinya sangat  tidak adil, dengan begitu saya menyadari bahwa hal tersebut tidak mutlak dan hanya dari satu sudut pandang tanpa saya tau yang sebenarnya terjadi seperti apa, dan saya berpikir ini hanya menyita waktu menyusun pemikiran yang tidak penting. 

Saya juga berpikir, saya perhatikan orang-orang yang tidak aktif di media sosial sepertinya hidup mereka nyaman-nyaman aja ya no share anything no worrying no comments needed on social media or anything else, mereka masih bisa jalani kehidupan dengan nyaman dengan orang-orang sekitar malah kalau di pikir-pikir hal itu justru menjadikan obrolan sama orang sekitar menjadi lebih intens, sepertinya begitu.

Pertanyaan untuk diri saya sendiri adalah, bisakah saya menjalani hari saya tanpa media sosial untuk sementara waktu? no share for a while? 
Saya juga belum tau jawabannya. Setidaknya saya coba mengurangi. Kecuali Media sosial seperti Gmail, Yahoo, dan aplikasi chat semacam Line dan Whatsapp itu sudah menjadi perioritas yang harus ada di smartphone saya. Karena, untuk berkomunikasi dan menerima kabar penting via jejaring sosial tersebut. Seperti yang sama-sama kita ketahui, jaman sekarang berkomunikasi via sms sudah sangat jarang.

Kembali.
Saya khawatir dengan pandangan satu arah, hal-hal yang tidak di inginkan terjadi, asumsi orang-orang yang membuat pemikiran sendiri dan mengarah kemana-mana, meskipun tidak jarang juga saya berpikir "loh sebenarnya apa urusan mereka sih?" tapi begitulah, isi kepala manusia itu sama tapi berbeda dan terkadang sulit di mengerti.
Intinya ambil positifnya buang negatifnya kali ya.

Berikut ini ada beberapa netizen yang memberikan pendapatnya mengenai media sosial.











Kesimpulannya adalah, sebagian orang menggunakan media sosial untuk mencaritahu informasi terkini dan menambah wawasan pengetahua dan...berjulan. Akan tetapi sebagian orang sering kali terpancing untuk menebar dan menangkap sisi negatif dari sosial media, sehingga memandang satu arah. 
Kemungkinan ada orang di luar sana yang menjadikan dunia maya seakan bagian dari kehidupannya dan menurut saya hal ini dapat memberikan dampak berkelanjutan di dunia nyata entah berupa apapun salah satu contohnya "kecanduan media sosial" seperti yang di sebutkan oleh salah satu netizen di atas "mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat". Mereka semacam terjebak dan mungkin sengaja menjebakan diri? entahlah. Saya pernah merasakan hal itu, merasa jauh kalau sedang dekat dan terasa dekat apabila jauh. Kadang memang bagus, tapi apakah tidak lebih bagus lagi kalau dekat semakin mendekatkan bukan menjauhkan?.
Image result for fenomena instagram
Lagi-lagi semua tergantung setiap orang memaknainya, dan seperti yang teman saya katakan kepada saya dengan mengingatkan istilah "hak kita di batasi oleh hak orang lain" dan kebebasan kita juga di batasi dengan hak dan kebebasan orang lain. 
Noted.

Are you with me on these? Or ah kamu jadi bingung ya gara-gara baca tulisan saya :(

Oke deh, sebelumnya mohon maaf ya kalau saya 'sotoy' saya hanya sedang ingin bercerita. Tapi terimakasih, kalau kamu sudah baca sampai sini. 
Saya sedang jenuh dengan hiruk pikuk media sosial, barangkali nanti kalau sudah ingin...akan kembali lagi.


Sincerely,

Orang yang sedang jenuh dengan media sosial



(edited)
             

You Might Also Like

0 komentar

Popular Posts