Kenali aku dari apa yang kamu lihat 

Bukan apa yang kamu dengar

Percayalah aku bukan pemisah kejam antara siang dan malam

Aku hanya memberi batas pada porsi seimbang

Agar matahari dan bulan tidak berdampingan

Percayalah ini yang terbaik

Semua sudah di atur sedemikian rupa

Jangan salahkan aku

-senja- 

Saya selalu menyukai bias warna langit, memberikan gradasi yang serasi terlihat damai, tentram dan indah, terlebih pada sore hari ketika senja nampak.

Bergerak perlahan menyambut satu sama lain kemudian mulai memberi warna seakan lukisan langit terbingkai dengan menakjubkan sore itu, saya suka memperhatikan langit saya juga yakin langit memperhatikan saya maka dari itu saya tersenyum melihatnya dan jika ada kesempatan tidak jarang saya juga suka mengabadikan senyumnya.

Oh ya, lukisan langit itu juga tidak selalu ada, hanya di waktu tertentu saja kita dapat melihat bias indahnya selama kabut atau mendungnya awan tidak nampak. 

Jangan salahkan mendung atau kabut yang menutupi langit sore itu, siapa tau mendung sore itu membawa kabar baik kalau hujan akan turun. Jangan dulu kecewa juga dengan datangnya hujan, karena jika kita  beruntung ketika hujan permisi pergi dia akan berbaik hati memberi bias pelangi yang indahnya tidak kalah pula dengan senja. Kamu pernah lihat kan? 

Langit dan kawan-kawannya memang selalu pandai membuat saya terkesima, dengan indahnya mereka saya belajar bahwa semua hanya sementara, ketika saya menikmati senja datanglah malam walaupun gelap tapi tidak jarang saya dapat melihat bulan dan bintang yang menemani malam kala itu ya setidaknya tidak terlalu sunyi bukan? kalaupun kamu merasa malam terlalu sunyi, kita hanya harus beristirahat sebentar dan percayalah jika kita beruntung kita akan bertemu fajar yang selalu menantikan cerita baru dari manusia bumi. Selalu sementara dan tidak ada yang melulu. Hanya harus sabar dan bersyukur. Bersyukur karena kita dapat menjadi saksi ketika alam semesta berbicara.