Saya rasa jarak bukan sebuah pelarian, untuk kamu yang ingin membuang dan meninggalkan cerita lama jangan gunakan alasan jarak untuk menghapus jejak pikiran kamu.
Percuma kita pergi jauh berpuluh kilo meter bahkan ratusan jauhnya kaki melangkah kalau hati masih bertaut, jarak bisa apa?
Sayang, bukan jarak yang bisa menghapus kenangan. Bukan pula orang baru yang hadir di kehidupan kamu yang dapat menghapus kenangan masa lalu kamu. Saya rasa kamu tahu jawabannya apa, yes! terkadang susah kan rasanya jujur sama perasaan sendiri? entah ego yang terlalu tinggi untuk mengungkapkan apa yang kamu rasa atau pun kamu yang bingung gimana cara berdamai dengan diri kamu sendiri.
Jawabannya adalah, memaksa dan pura-pura lupa adalah bukan cara terbaik untuk menjadi alasan membuka cerita baru. Kamu hanya perlu berdamai dengan diri sendiri, berdamai dengan semua hiruk pikuk dan lika liku pikiran kamu. Berdamai dengan ego, kesombongan, luka, tangisan, dan kekecewaan yang pernah kamu dapat. Kalau kita di paksa diri ini untuk menghapus kenangan, sampai kapan pun tidak akan pernah bisa sayang, mau bagaimanapun kenangan dan ingatan itu tetap ada di sana, kecuali kamu benturkan kepala kamu kuat-kuat tapi sayangnya bukan hanya kenangan yang hilang tapi kepala kamu pun hilang juga.
However, kesakitan dan kekecewaan ataupun kebahagiaan yang kita dapat masih ada di sana, tidak perlu memaksa lupa hanya perlu kelapangan dada, kedewasaan dan berdamai dengan semuanya.
Akan tetapi ada, tapi di tempat yang berbeda. Ada dua pilihan yang bisa kamu lakukan. Pertama, kamu biarkan waktu yang memudarkan semuanya perlahan hilang dan terlupa dengan sendirinya. Kedua, kamu simpan jauh, dan tutup rapat-rapat jangan pernah di buka kembali dan tetap teruskan hidupmu. Semua pilihan harus di dasari dengan bijak nya hati memilih.
Ketika kita sudah bertemu orang baru yang masuk ke dalam hidup kita, kemudian membuat lembaran cerita baru yang indah. Dan sewaktu tiba masanya dimana kamu teringat masa lalu but you feel nothing, really nothing and everything is going well tidak ada effect apapun yang terjadi. Bahagialah, kamu berhasil berdamai dengan hati dan pikiran kamu.
Sebetulnya tidak ada salahnya bermain dengan jarak, tapi jangan pernah jadikan satu alasan karena hal ini hanyalah objek pendukung saja, yang pertama itu adalah bersumber dari isi pikiran kamu dan hati yang kamu punya.
Hidup itu adalah pergerakan, berpindah ke tempat satu dan tempat lainnya. Selalu seperti itu, sampai pada masanya kita menemukan pelabuhan untuk berpulang.
Akan tiba masa nya.