Masuk Kamar Operasi

November 10, 2016

Hallo!

udah lama ga blogging dan akhirnya hari ini niat gue terkumpul buat...cerita, sebenernya sih kemaren-kemaren udah exited banget buat cerita cuma rasanya ga sempet aja lagi full of deadline tugas kampus huw, dan karena gue ga mau melewatkan satu peristiwa yang menurut gue itu luar biasa banget secara ini pertama kalinya gue memasuki kamar itu.

Jadi di tanggal itu gue beserta kelompok ada tugas kuliah buat observasi Rumah Sakit yang kebetulan keterima di salah satu Rumah Sakit daerah Ciputat. Ini adalah kunjungan observasi kesekian kali selama gue kuliah anyway sesuai jurusan lah ya, tapi ada satu yang menurut gue ini pengalaman yang amazing dimana buat gue pribadi observasi kali ini cukup spesial tanpa disengaja beda aja dari sebelum-sebelumnya.

Hari itu, gue dan ke 9 temen gue melakukan kunjungan untuk observasi, unit yang kita tuju itu ruang OK (Operation Komer) atau kamar operasi, IGD (Instalansi Gawat Darurat), dan Intensif. Ruang OK, dimana ruangan ini sangat krusial banget dan udah pasti sangat steril ga sembarang orang boleh masuk. Oh ya dari kesepuluh orang itu dibagi 2 buat menghemat jadi dibikin 2 kelompok gitu kebetulan gue dan keempat temen yang lain kebagian dilantai 2 yaitu ruang OK. 

Sebelum kita melakukan kegiatan kunjungan buat observasi, kita berkumpul dulu di ruang pertemuan buat briefing dan perkenalan sama observer yang nanti jadi pemandu pas observasi berjalan yaitu dengan dr. Chairuni. setelah semuanya udah siap, observer mulai memandu, sebelumnya observer bilang mengenai ruang OK hanya diperbolehkan satu orang untuk masuk ke dalam dari kelompok kami ini, dan beliau bilang kebetulan sedang ada kegiatan operasi siang ini tapi gapapa boleh masuk. It's like..whaaat.

Well, kita udah mengerti intruksinya. Sampai dilantai 2 kita masuk ke ruang operasi, dengan melepas alas kaki yang kita pakai dan mulai berbincang-bincang dengan kepala ruangan, unit OK ini di kepalai oleh seorang perawat. 

Untuk mendapatkan informasi yang akurat mengenai tujuan kita untuk observasi, salah satu dari keempat orang ini harus masuk ke ruang operasi buat nyaksiin gimana kegiatan operasi berlangsung lebih tepatnya kegiatan manajemen waktu yang di lakukan dan organisasi atau pembagian tugas di dalam ruang operasi, dilain hal tersebut juga harus memperhatikan bagaimana kondisi ruangannya, bagaimana dengan peralatannya, APDnya, apakah sesuai dengan materi yang kita dapat dibangku kuliah it means apakah sesuai dengan SOP, kalaupun ada yang membuat bertanya-tanya pastinya kita akan tanyakan.

Image result for ZONA WARNA DI RUANG OPERASI

Akhirnya setelah berdebatan panjang siapa yang akan masuk ke dalam, dari kita berlima gue yang masuk karena saya paling tidak takut darah di antara yang lain, padahal sih ngeri mah ngeri. Yaudah, gue sok sok berani aja padahal gemeter bakal liat darah banyak, karena obsever bilang kebetulan lagi ada pasien JENG JENG, gue pasrah. Sebelum masuk ke ruang operasi gue ganti baju dulu diruang ganti pake baju khusus untuk di dalam ruang steril alias zona resiko tinggi.
Jadi di ruang operasi itu ada beberapa bagian, bisa di lihat di atas ada warna-warna.
Warna putih atau zona 4 : daerah bebas
Warna kuning atau zona 3 : daerah semi terbatas
Warna hijau atau zona 2 : kamar cuci tangan, area lain dalam kamar bedah
Warna biru atau zona 1 : area pembedahan di atas meja
Warna merah atau zona 0 : pembedahan pasien

Jadi sebelum memasuki zona hijau, orang yang akan masuk ke zona 1 di wajibkan untuk memakai Alat Pelindung Diri berupa baju khusus kamar bedah (lengan pendek semua) , tutup kepala, dan sendal plastik khusus ( persis kayak sendal crocs gitu loh cuma lebih besar). Temen-temen gue nunggu di zona 3 sambil nanya-nanya ke obsever dan petugas ruangan operasi lainnya, gue..lagi mau bersiap liat pembedahaaan OMG.

Kemudian...gue masuk ke ruang ganti pakaian, disana banyak potongan-potongan pakaian untuk petugas dan pengunjung (maksudnya pengunjung, adalah dari keluarga pasien yang ingin masuk ke zona 1).
Di dalem situ gue bingung, yang mana pakaian yang harus gue pake berhubung semua pakaiannya pas gue liat-liat hampir sama semua, akhirnya gue pilih yang ukurannya rada kecil biar ga gombrong banget waktu di pake.

Selesai ganti baju, gue sempet foto bentar buat mengabadikan dan...persis kayak anak TK tapi tua.
Udah kelar ganti baju, gue masuk ke zona hijau dengan sendal crocs tadi buat cuci tangan. Dan tau ga? buat gue yang pertama kali masuk zona 2 atau warna hijau ini ternyata ruangan hijau ini suhunya bener-bener dingin banget entah kenapa gue ngerasa dinginnya kayak lagi nonton di plantinum dan pake baju lengan pendek, udah mana lengannya pendek ya kan..jadi ga bisa narik-narik lengan baju buat berlindung. Dingin deh pokoknya, namanya juga ruang strerilisasi ya.

JENG JENG
Pas masuk ke zona 1 gue lliat udah ada dokter disana sekitar 2 orang, dan 2 orang lagi perawat dan seorang ibu yang akan melahirkan! secara caesar. Dan ini menurut gue moment menegangkan sis/bro menyaksikan persalinan untuk pertama kalinya, ya ampon. Dari perut masih bulet sampai janinnya atau si bayik ini di keluarin sampe bersuara dan nangis untuk yang pertama kalinya, gue menyaksikan itu semua :').

Sembari gue mencatat hal-hal penting kebutuhan tugas kelompok di ruang operasi ini, gue antara takut, ngilu, ga tega ngeliat si ibu, beneran deh *cry* walaupun si ibu di anestesi sebagian tapi tetep aja selesai anestesinya bakal ngerasa sakit yang luar biasa, ya Robb pengorbanan ibu sungguh luar biasa bener-bener pertaruhannya hidup dan mati 😟😟😟

TEGANG
dan saat-saat menegangkan itu muncul, dimana dokter membuka dinding perut dan uterusnya si ibu untuk mengangkat si bayik ini. WAH gilaaa, pas berhasil di buka kemudian gue ngeliat mahluk kecil yang keluar dengan penuh darah dan kemudian dokter melakukan sesuatu supaya si bayik nangis, dan...tangisan itu muncul untuk pertama kalinya dia menghirup bau dunia, SubhanaAllah AllahuAkbar, pokoknya terharuuuu.

Jadi inget, cerita Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam ketika ada seseorang bertanya..
"Wahai Rasulullah, Kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?"
Kemudian jawaban Nabi shalallahu 'alaihi wasallam menjawab, 
"Ibumu"
"kemudian siapa lagi?"
"Ibumu"
"Kemudian siapa lagi?"
"Ibumu"
"Kemudian siapa lagi?"
Nabi shalallahu 'alaihi wasallam menjawab
"Ayahmu"
(HR. Al Bukhari dalam Adabul Mufrad, sanadnya hasan)

Hal ini karena kesulitan yang di rasakan ibu ketika hamil, bahkan terkadang beliau bisa aja meninggal di meja operasi, karena melahirkan pertaruhannya nyawa. Dan setelah melahirkan  ibu harus menyusui bayik, mengurus dan merawat, mendidik, dan banyak banget pengorbanan lainnya. ya Allah jadi sedih bertubi-tubi 😢

Pokoknya banyak banget hikmahnya lah di mata kuliah Manajemen OK ini, setelah keluar dari ruang operasi dengan menyaksikan proses melahirkan seorang ibu. Gue ga nyesel karena ngeliat darah segar dimana-mana, ga nyesel juga karena gue yang harus masuk ke dalem, gue malah bersyukur banyak pelajaran yang gue ambil dengan ngeliat seorang ibu melahirkan. Anyway, melahirkan secara caesar atau normal keduanya sama-sama beresiko tinggi, sama-sama nyawa taruhannya.
AH Parah, kejadian dan pengalaman ini bener-bener nampar banget, guys jangan pernah kecewain orang tua kita ya jangan sampe bikin mereka sedih, kita sama-sama mengingatkan ya 😢

Allahummaghfirlii waliwaalidayya warham humma kamaa rabbayaa nii shaghiiraa

"Wahai Tuhanku, ampunilah aku dan kedua orang tuaku (Ibu dan Bapakku), sayangilah mereka seperti mereka menyayangiku diwaktu kecil"

AAMIIN 

Semoga cerita singkat pengalaman gue ini bermanfaat yaa..


Wassalam..

You Might Also Like

0 komentar

Popular Posts